Selasa, 13 September 2011

Aku Kan Kembali, Sayang!

Ini masa suram untuk bercinta di altar Tuhan. Sabarlah sayang, aku akan mengunjungi mu nanti setelah tiba masanya. Hari ini dan kemarin, aku masih mengumpulkan bulir-bulir keringat yang kucucurkan dan bayang-bayang pikiran yang aku curahkan.


Esok aku akan mendatangi mu setelah urusan ku dengan mereka selesai. Setelah semua keringat dan pikiran ku terkumpulkan menjadi satu. Semua itu, akan kau kunyah dan lahap dengan sedapnya dalam kamar tidurmu. Mungkin juga bersama teman-teman mu dan saudara-saudara mu.<!--more-->

Hari ini, aku masih menemui jalan buntu untuk kembali menyapa mu, sayang. Setelah setahun yang lalu, aku berduka dan kecewa karena mereka campakkan. Setelah setahun yang lalu, air mata dan keringat serta pikiran ku, tak mereka hargai sama sekali.

Tenanglah, sayang. Esok aku akan kembali dengan sejuta pesona rindu di kalbu ini. Aku akan memanjakanmu dengan fantasi-fantasi kata-kata ku, metafora sastra ku dan kentalnya dialog-dialog lucu yang sedikit kedaerahan itu. Kemarin dan hari ini, aku masih merangkum satu persatu keringat-keringat di waktu lalu yang mereka campakkan begitu saja.

Aku akan kembali sayang. Menemani hari-harimu yang begitu syahdu akan tutur bahasaku. Menemani rak-rak bukumu, dengan (sekali lagi) sejuta pesona karya ku.

Aku kan kembali sayang, menulis surat cinta dan sastra indah (menurut ku dan menurut mu, entah menurut mereka) di setiap waktu. Aku kan kembali sayang, memelukmu dalam santunnya kalimat-kalimat pengikat makna di hati mu. Tunggu aku, di toko buku itu. Tempat engkau pernah jatuh cinta padaku tempo dulu!

Aku kan menemani mu dalam angan-angan ketiadaan. Aku kan menggerayangi mu dalam kamus istilah yang susah dimengerti, para awam. Sabar lah sayang. Cinta mu tak kan kubuang. Hidup dan mati ku ada disini bersama dirimu, orang-orang yang peduli akan buah karya pikiran ku. Pikiran dari pujangga tak beratap. Peluh dari lelaki tak berdinding. Hanya raga dan otak yang masih berbinar. Mencari jalan, untuk tetap menjadi panutan, cinta, kasih dan sayang mu.

Dari kekasih yang hanya kau kenal nama nya, namun tak pernah kau sapa akan pribadinya. Salam, sayang. Salam untuk orang-orang yang menunggu akan makna dari goresan tintaku[]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar